Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI merupakan singkatan bahasa inggris dari Team Assisted Individualization. Pertama sekali diperkenalkan oleh Slavin dengan mengkombinasikan pembelajaran individual cooperative learning.
Siswa pasti akan mengalami kesulitan belajar. Sebab itu, diperlukan pemecahan masalah dalam mengatasi hal tersebut. Melalui model pembelajaran TAI diharapkan semua siswa dapat memperoleh belajar tuntas yang dapat meningkatkan standar kelulusan.
Model pembelajaran TAI adalah salah satu dari beberapa tipe pembelajaran kooperatif dimana proses belajar mengajar dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok diskusi siswa dalam menyelesaikan permasalahan pembelajaran.
Penerapan tipe TAI (Team Assisted Individualization atau Team Accelerated Instruction) ini dimulai dari guru mengelompokkan siswa terdiri dari 4 sampai 6 orang, yang dibagi secara heterogen sehingga menghasilkan kelompok beragam. Guru akan memberikan masalah kepada setiap kelompok yang harus diselesaikan dengan bekerja sama dan bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing.
Jika kelompok mengalami kesulitan, guru akan memberikan bimbingan secara berpindah-pindah menuju kelompok bermasalah atau secara individu. Selanjutnya tugas kelompok akan diperiksa secara bersama-sama dan di analisis jawaban yang tepat.
Nilai kelompok akan diumumkan di depan kelas. Setelah itu, setiap siswa secara individu akan melakukan test yang dikerjakan secara sendiri-sendiri. Skor individu dilakukan tidak hanya sekedar berapa nilai diperoleh, tetapi sejauh mana siswa mampu bekerja mandiri.
Kelompok dan individu yang memiliki nilai terbaik akan diberikan reward. Penghargaan tergantung dari apresiasi guru/sekolah. Sehingga siswa memiliki perasaan bangga terhadap pekerjaan mereka lakukan. Diakhir pembelajaran,peran guru sebagai fasilitator siswa dalam membuat kesimpulan/rangkuman terhadap hasil belajar.
8 Langkah Penerapan Model Pembelajaran TAI
Setiap model pembelajaran memiliki perbedaan masing-masing. Hal sama juga berlaku untuk cooperative learning. Setiap serangkaian proses kegiatan belajar mengajar siswa untuk memiliki ciri khas tersendiri serta panduan pelaksanaannya.
Memiliki kompetensi pedagodik merupakan salah satu keunggulan dimiliki seorang guru dalam mensukseskan kegiatan belajar mengajar terjadi di kelas. Untuk itu, guru harus memiliki landasan pemahaman yang baik mengenai model pembelajaran di kelas. Memerlukan langkah-langkah tepat dalam menerapkan setiap elemen pembelajaran kooperatif.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru untuk dapat menggunakan model pembelajaran Kooperatif TAI (Team Assisted Individualization atau Team Accelerated Instruction) adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Materi Pelajaran
Guru harus melakukan persiapan yang matang tentang apa yang akan dilakukan didalam kelas?. Dimulai dari RPP SD (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), topik pelajaran, media, dan berbagai hal lainnya. Semua dirancang dengan baik agar model pembelajaran tipe TAI dapat terlaksana dengan baik.
2. Mengecek kemampuan awal siswa
Siswa akan melakukan pretest. Hasilnya digunakan untuk memahami kelemahan awal siswa dan dapat membantu guru dalam menempatkan siswa secara individual ke dalam kelompok belajar secara heterogen
3. Belajar Singkat Pelajaran
Di awal pembelajaran, guru akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh modal awal pengetahuan melalui materi topik pelajaran yang akan dipelajari di kelas.
4. Membentuk Kelompok Belajar Siswa
Guru akan memberikan bantuan dalam menciptakan kelompok belajar dengan berbagai anggota siswa secara heterogen melalui hasil pretest awal. Kelompok terdiri dari 4 sampai 6 orang yang beragam siswa.
5. Bekerja dan Belajar Bersama
Diberikan waktu belajar kepada siswa untuk mendiskusikan materi pelajaran. Diskusi kelompok juga dapat dilakukan seperti menjawab soal, mengerjakan LKS, dll. Setiap anggota harus mampu menyelesaikan tanggung jawab mereka dan memastikan bahwa anggota bekerja sama dan paham terhadap materi pelajaran.
Guru berkeliling untuk memberikan arahan, masukan, dan memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman. Sehingga siswa dapat memperoleh bantuan yang diperlukan
6. Skoring dan Reward
Guru akan mengumumkan skor hasil kerja sama diskusi kelompok kepada seluruh siswa. Kemudian akan diberikan penghargaan yang layak terhadap kerja keras yang mereka lakukan. Adapun kriteria penilaian yang dilakukan, guru sudah mempersiapkannya sebelumnya.
7. Refleksi Pembelajaran
Guru bersama-sama dengan siswa akan memberikan penguatan konsep belajar tentang materi pelajaran yang barusan dipelajari. Ini dilakukan untuk menghindari miss konsepsi terhadap siswa.
Jika diperlukan, guru akan menerangkan secara singkat materi pelajaran, sehingga siswa lebih mantap dan yakin, sehingga jika di kemudian hari siswa mendapatkan soal yang sama saat ujian, mereka dapat menyelesaikannya.
8. Tes Individu Akhir
Untuk mengetahui dan mengukur kemampuan pemahaman siswa, melalui model pembelajaran TAI diperlukan posttest yang harus diselesaikan oleh siswa secara individu. Penilaian lebih menekankan kepada pekerjaan mandiri, bukan bekerja sama.
Akhir Kata
Banyak cara dapat dilakukan guru agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TAI (team assisted individualization).
Oleh karena itu, guru harus memiliki beberapa pemahaman lebih tentang cooperatif learning tersebut agar pelaksanaan pembelajaran dapat terjadi sebagaimana mestinya.
Sekian artikel ini dapat kami bagikan, semoga bermanfaat. Terima Kasih.