Dengan mengetahui 5 prinsip pembelajaran saat menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar. Sobat guru bisa memberikan harapan untuk menyusun dan menerapkan kegiatan mengajar menjadi interaktif, menyenangkan, menginspirasi, tertantang, termotivasi, dan memberikan ruang bagi siswa untuk tumbuh dan terus berkembang.
Pembelajaran merupakan bagian dari pelaksanaan kurikulum.
Ketika menerapkan kurikulum merdeka saat mengajar. Sejatinya seorang guru yang profesional perlu merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan beberapa prinsip yang bisa memfasilitasi berbagai jenis kebutuhan dan karakteristik siswa.
Merdeka belajar bersifat mandiri bukan berarti tidak ada perantara atau guru yang mengajar. Tetapi memungkinkan para siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Menyongsong sebuah prinsip dalam kurikulum merdeka belajar yang sederhana, mudah di pahami semua pemangku kepentingan (pendidik, orang tua dan anak) serta mewujudkan etos kemerdekaan belajar.
Sistem pendidikan merdeka belajar mengutamakan aktualisasi potensi setiap anak untuk menjadi individu yang mandiri, cerdas, jujur, tangguh dan bertanggung jawab. Kurikulum ini memberikan kesempatan kepada para siswa agar bisa menggunakannya di mana saja tanpa harus terikat dengan waktu yang telah ditentukan untuk belajar.
Peran guru profesional dalam memfasilitasi berbagai perkembangan siswa yang terjadi di lingkungan sekolah. Selain itu, bisa berkolaborasi dengan keluarga dan masyarakat melalui suatu modul ajar yang telah guru rancang.
Prioritas utama guru adalah menyediakan lingkungan belajar yang nyaman, kondusif dan memiliki semesta alam pengalaman belajar. Membangun tatanan sistem pendidikan dengan mempertimbangkan hasil evaluasi tahap perkembangan secara berkala.
Lalu apa saja prinsip pembelajaran yang berpihak kepada siswa?. Ayo kita pelajari secara bersama-sama.
Untuk mendukung proses pembelajaran yang berkualitas. Berikut adalah 5 Prinsip Pembelajaran Kurikulum Merdeka yang memainkan peran penting pelaksanaan proses mengajar.
Prinsip Kurikulum Merdeka Pertama: Memperhatikan tahap perkembangan siswa
Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan capaian setiap siswa, yaitu kebutuhan belajar dan perkembangannya.
Harapannya, perbedaan kompetensi dan potensi setiap siswa dapat difasilitasi, sehingga siswa mendapatkan belajarnya dengan baik. Menghayati prinsip pertama pada pembelajaran kurikulum merdeka, akan membantu guru memahami kebutuhan dan kemampuan siswa. Sehingga guru dapat melakukan evaluasi sebelum proses pembelajaran.
Salah satunya adalah asesmen diagnostik. Dari hasil asesmen diagnostik, guru memahami kebutuhan setiap siswa. Kemudian guru memutuskan menggunakan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodir kebutuhan siswa yang beragam.
Contoh pelaksanaan:
- Ketika memulai tahun ajaran baru, sobat guru bisa melakukan riset sederhana tentang kemampuan belajar siswa dengan melihat nilai pelajaran sebelumnya. Cara lain bisa mencobanya dengan memberikan angket, survei, tanya jawab dengan berdialog secara pribadi atau membentuk kelompok.
- Untuk merancang Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), guru bisa mendownloadnya dari internet sebagai bahan referensi. Kemudian membuat beberapa perubahan yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa.
- Guru menyusun modul ajar yang memberikan pengalaman belajar yang menarik dan menyenangkan.
Guru harus melakukan:
- Mencari tahu dan memetakan setiap siswa tentang tahap perkembangan, latar belakang, kondisi keluarga, dan nilai siswa sebelumnya.
- Merancang modul ajar dan asesmen penilaian dengan memperhatikan prinsip pembelajaran kurikulum merdeka belajar.
- Mengecek kesiapan sekolah, baik dari segi sarana dan prasarana yang bisa menunjang proses belajar yang menyenangkan.
- Untuk menurunkan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), guru perlu memperhatikan tahap perkembangan siswa.
- Guru harus mampu melihat dari sudut pandang yang berbeda dari setiap siswa.
Guru harus menghindari:
- Secara membabi-buta mempraktekkan modul ajar tanpa memprioritaskan kebutuhan masing-masing siswa.
- Menerapkan metode mengajar yang monoton
- Tidak memperhatikan pengetahuan awal dan tahap perkembangan siswa pada semester sebelumnya.
- Hanya mengajar demi kepentingan guru maupun kepala sekolah.
- Memberikan materi pelajaran yang terlalu gampang siswa pahami, jadi mereka merasa bosan dan kurang tertantang.
- Memberikan topik pelajaran yang terlalu sulit, jadi mereka kurang termotivasi.
Prinsip Kurikulum Merdeka Kedua: Menanamkan ideologi pelajar sepanjang hayat.
Tentu, sobat telah tahu bahwa setiap siswa punya kondisi tubuh, pola pikir, dan mental yang bisa tumbuh berkembang. Oleh sebab itu, siswa memerlukan pembelajaran yang bisa mengembangkan pola pikir atau growth mindset.
Mengedepankan prinsip kurikulum merdeka yang kedua dapat membuat siswa mengetahui apa yang mereka telah pelajari. Serta mampu mengelola tantangan dan melakukan refleksi atas pengalaman belajarnya.
Misalnya, selama proses pembelajaran di kelas. Guru melibatkan siswa dalam perencanaan pelaksanaan dan penilaian pembelajaran. Apalagi dengan membuka dialog dengan siswa, sangat membantu siswa menemukan dan menumbuhkan motivasi internal serta kepercayaan dirinya untuk menjadi pembelajar sepanjang Hayat.
Contoh Pelaksanaan:
- Guru menyusun modul ajar dengan memberikan aktivitas belajar ataupun tugas yang sesuai tingkat kesulitan dari masing-masing siswa. Sehingga bisa meningkatkan kompetensi mereka dengan sesuai.
- Guru memberikan tugas atau PR dengan memperhatikan beban belajar siswa. Sehingga mereka menjadi lebih mandiri dalam mengeksplorasi setiap materi pelajaran,
- Membuka pembelajaran dengan memberikan dialog tanya jawab untuk memberikan stimulasi pada siswa.
- Guru mengeksplorasi siswa dengan memberikan dorongan umpan balik, sehingga lebih bisa mengasah kemampuan yang terpendam.
- Memberikan motivasi untuk membangunkan sikap semangat dan mandiri untuk terus menjadi pelajar sepanjang hayat.
- Guru memberikan ruang pada siswa untuk tumbung berkembang secara kreatif, mandiri terhadap psikologis, fisik, minat, dan bakat masing-masing.
- Mengakhiri kegiatan belajar dengan merefleksikan hasil yang telah mereka capai.
Guru Harus Melakukan:
Memprioritaskan dialog tanya jawab ketika membuka pembelajaran, stimulus, umpan balik, kolaborasi dalam proses belajar mengajar. Sehingga menciptakan suasana kelas yang bermakna, menyenangkan, dan sesuai prinsip kurikulum merdeka.
Guru Harus Menghindari:
- Guru mengajar hanya dengan ceramah atau mengerjakan tugas-tugas.
- Tidak memberikan umpan balik sebagai bentuk penilaian kepada siswa.
- Mengalokasikan waktu belajar untuk asesmen sumatif dan asesmen akhir.
Prinsip Kurikulum Merdeka Ketiga: Memberikan dukungan secara menyeluruh
Keseimbangan kognitif dan sosial emosional menjadi penting bagi siswa, sehingga bisa menumbuhkan budi pekerti. Dengan demikian, sangat perlu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang mempertimbangkan perkembangan karakter dan kompetensi siswa.
Contoh Pelaksanaan:
- Guru menumbuhkan kompetensi siswa, dengan mengajar menggunakan berbagai model pembelajaran. Misalnya projek based learning (PjBL), problem based learning (PBL), kooperatif, inkuiri, dan sebagainya.
- Guru memberikan apresiasi dan koreksi dalam bentuk umpan balik yang berlandaskan profile pelajar pancasila.
- Guru mengembangkan kecakapan berpikir siswa dengan penguatan literasi melalui teks.
- Guru menumbuhkan kecakapan sosial emosional siswa dengan mengapresiasi proses belajar berempati, bekerjasama, dan sikap saling membantu antar siswa.
- Guru menjadi teladan dan inspirasi bagi siswa untuk mencontoh sikap-sikap yang bisa mengembangkan karakter siswa.
Guru Harus Melakukan Prinsip Kurikulum Merdeka:
Mencoba menerapkan metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan topik serta kebutuhan siswa. Sehingga bisa mengembangkan kemampuan kognitif, sosial, spiritual, dan emosional siswa berdasarkan profile pelajar pancasila. Baca juga: pengertian dan prinsip belajar beserta contonya.
Guru Harus Menghindari:
- Menjadikan profile pelajar pancasila sebagai bahan hafalan.
- Hanya memperhatikan perkembangan kognitif siswa.
- Hanya menerapkan model pembelajaran yang sama setiap kali mengajar.
Keempat: Merancang pembelajaran yang sesuai dengan konteks dan lingkungan siswa.
Dengan memperhatikan prinsip pembelajaran kurikulum merdeka belajar. Guru pasti sadar, bahwa setiap siswanya bertempat tinggal dengan berbagai kondisi kebudayaan yang berbeda-beda. Dengan demikian, ketika merencanakan dan pelaksanaan pembelajaran.
Alangkah bijaknya guru mempedomani prinsip kurikulum merdeka. Jadi ketika merancang kegiatan mengajar sesuai dengan konteks kebudayaan dan lingkungan tempat siswa berada. Hal inilah yang menjadi landasan utama dalam menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar di setiap satuan pendidikan.
Selama proses pembelajaran sangat penting untuk selaras dengan fungsi satuan pendidikan yaitu untuk memelihara warisan budaya yang hidup di masyarakat.
Sebagai contoh, guru membantu siswa dengan mengenal konteks diri dan lingkungannya. Caranya adalah melibatkan siswa selama proses pembelajaran untuk berpartisipasi dalam kegiatan adat atau budaya.
Selain itu, guru bisa menghubungkan siswa dengan sumber belajar di sekitarnya. Misalnya komunitas sebagai Mitra Belajar. Komunitas Belajar menurut pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id adalah sekelompok guru, tenaga kependidikan, dan pendidik yang memiliki semangat dan kepedulian yang sama terhadap transformasi pembelajaran, terutama dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Sobat guru dapat mendaftarkan komunitas Anda ke platform Merdeka Mengajar dengan syarat dan ketentuan
Contoh Pelaksanaan Prinsip Kurikulum Merdeka:
- Menghadapi siswa PAUD, guru memberikan pendekatan dengan menggunakan bahasa lokal atau bahasa ibu
- Menghadapi siswa SMK, guru merancang kegiatan PKL (Praktek Kerja Lapangan) dengan standar dunia kerja yang sebenarnya. Mulai dari sistem, budaya, supervisi. Sehingga siswa memiliki pengalaman yang lebih nyata. Selain itu, guru bisa menerapkan model pembelajaran industri untuk memberikan nuansa yang sesuai dengan lingkungan belajar.
- Guru memberikan fasilitas kepada siswa, sehingga mereka lebih produktif lagi untuk belajar secara interaktif.
- Guru merancang dan membuat kegiatan belajar yang berkaitan dengan minat siswa, dunia nyata, dan lingkungan atau budaya yang sesuai kondisi sekolah.
- Guru bisa melibatkan masyarakat sekitar (seperti organisasi, ahli, atau komunitas) dan orangtua sebagai narasumber untuk menciptakan kegiatan yang relevan.
- Guru dan orang tua siswa menciptakan komunikasi dua arah untuk membahas tahap perkembangan anak sebagai bagian dari umpan balik.
Guru Harus Melakukan:
Pada prinsip yang keempat pada Kurikulum Merdeka Belajar, guru bisa melakukannya dengan menciptakan proses belajar yang relevan yang berkaitan dengan dunia nyata. Hal ini bisa guru terapkan dengan melibatkan masyarakat sekitar dan orang tua. Sehingga menjadi umpan balik yang baik selama pembelajaran terjadi.
Guru Harus Menghindari:
- Kegiatan belajar dan komunikasi dengan siswa hanya sebatas memberikan dan menilai tugas-tugas siswa.
- Guru mengajar tidak relevan dengan konteks tahap perkembangan siswa. Sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik.
- Tidak menggunakan berbagai narasumber untuk menambah variasi pembelajaran.
Prinsip Kurikulum Merdeka Kelima: Fokus pembelajaran pada masa depan berkelanjutan.
Pada Prinsip Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar yang kelima, siswa adalah bibit untuk menjadi generasi penerus bangsa. Merekalah yang akan mengisi dan menjadi penyangga tulang punggung negara.
Maka untuk menerapkan prinsip pembelajaran kurikulum merdeka yang kelima. Misalnya, guru bisa mencoba dengan mengarahkan pembelajaran ke topik isu-isu dan tantangan seperti perubahan iklim, kerusakan lingkungan, pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), dan lain-lain.
Sehingga dapat menjadikan konten materi yang mendorong siswa memiliki beberapa kompetensi untuk turut berkontribusi menghadapi isu dan tantangan tersebut.
Oleh sebab itu, penting bagi guru untuk membangun kesadaran siswa pada masa depan yang berkelanjutan. Maka seorang guru perlu memberikan bantuan kepada siswanya, sehingga mereka bisa memahami dan menemukan kebermaknaan yang relevan bagi diri saat ini dan masa depan.
Sobat perlu ketahui, bahwa 5 prinsip pembelajaran kurikulum merdeka muncul sebagai respon atas perkembangan zaman dan fakta keberagaman yang kita miliki.
Dengan 5 prinsip pembelajaran paradigma baru ini, semoga sobat dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung beragamnya kebutuhan bakat minat dan potensi siswa.
Sobat telah memahami prinsip pembelajaran yang memihak kepada siswa. Apa yang selanjutnya sobat dapat lakukan untuk mendampingi proses belajar siswa. Semoga postingan ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan mengaplikasikan dalam proses belajar mengajar kurikulum merdeka.
Contoh Pelaksanaan:
- Guru mengintegrasikan pembelajaran dengan kehidupan secara kontinu (sustainable living) terutama dalam nilai-nilai dan perilaku yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan masa depan bumi. Misalnya menjaga sumber daya alam (SDA) secara bijak, atau membuang sampah pada tempatnya.
- Guru selalu memotivasi siswa-siswi dengan menanamkan kesadaran untuk tetap gigih meraih masa depan yang lebih baik.
- Guru memberikan solusi-solusi positif dalam memecahkan permasalahan kehidupan siswa sebagai bagian dari pembelajaran hidup.
- Guru menanamkan karakter dan moral kedalam diri siswa dengan melakukan kunci proyek penguatan profile pelajar pancasila.
Guru Harus Melakukan:
- Memberikan umpan balik secara kontinu kepada siswa dengan memperhatikan prinsip pembelajaran kurikulum merdeka belajar.
- Guru mengedepankan visi dan misi pembelajaran untuk menjadikan siswa menjadi pelajar yang mandiri dan merdeka.
- Guru terus berinovasi dengan menerapkan dan mengkombinasikan pendekatan, strategi, metode, dan berbagai model pembelajaran.
- Selalu mengasah keterampilan abad 21 kedalam diri siswa.
Guru Harus Menghindari:
- Guru tidak mengajarkan untuk melatih keterampilan abad 21, hanya bertugas menilai diri siswa.
- Proses pembelajaran yang tidak berkembang. Setiap tahun selalu sama, baik dari soal, tugas, dan ujiannya.
- Guru hanya mementingkan nilai tugas, sumatif, dan akhir semester.
Akhir Kata
Guru adalah sosok yang harus didengarkan dan ditiru oleh siswa dan masyarakat sekitar. Tentunya dalam dunia kerja, guru bukan hanya sebatas mengajar, tetapi sebagai seorang harus memiliki kepribadian yang kuat, dan karismatik. Supaya siswa merasa bahwa guru adalah kepercayaan yang menggantikan orang tua mereka disekolah.
Dalam penerapan kurikulum merdeka belajar, guru menjadi penggerak yang bisa memandirikan siswa. Dengan demikian, harus memiliki sikap yang energik, bersemangat, imajinatif, inventif dan terampil untuk menjadi agen perubahan di sekolah. Tujuan artikel ini adalah untuk membahas 5 prinsip penting dalam penerapan pembelajaran kurikulum medeka belajar, semoga bermanfaat buat sobat.
Sumber:
Pusat Asesmen dan Pembelajaran. 2021. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Jenjang Pendidikan Dasar & Menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA). Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran. 2021. Paparan Pembelajaran Paradigma Baru. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Dari paparan yang disampaikan, sebelumnya saya pikir Kurikulum Merdeka Belajar hanya berfokus pada fleksibilitas dalam waktu belajar. Namun, tulisan ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang menyeluruh dalam mendukung siswa menjadi individu yang mandiri, cerdas, dan bertanggung jawab.
Langkah kecil yang akan saya lakukan setelah ini adalah mencari cara untuk memberikan dukungan yang menyeluruh kepada siswa dalam pengembangan potensi mereka. Saya akan mencoba mengintegrasikan pembelajaran lintas disiplin dan mempertimbangkan kebutuhan serta minat siswa dalam merancang pengalaman belajar yang menarik. Selain itu, saya juga akan berupaya untuk membangun kemitraan yang erat dengan orang tua dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan belajar yang holistik dan mendukung siswa secara luas.
Dari paparan yang disampaikan, sebelumnya saya pikir Kurikulum Merdeka Belajar hanya berfokus pada aspek akademik, namun tulisan ini menekankan pentingnya memperhatikan perkembangan siswa secara menyeluruh. Kurikulum Merdeka Belajar memberikan dukungan pada pertumbuhan sosial, emosional, dan kognitif siswa.
Langkah kecil yang akan saya lakukan setelah ini adalah lebih memperhatikan aspek sosial dan emosional dalam pembelajaran. Saya akan mencari cara untuk menciptakan lingkungan kelas yang inklusif, di mana siswa merasa diterima, didukung, dan dihargai. Saya juga akan mencari strategi untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan mengelola emosi mereka dengan baik.
Dari paparan yang disampaikan, sebelumnya saya pikir Kurikulum Merdeka Belajar hanya berfokus pada kebebasan siswa dalam memilih metode belajar mereka. Namun, tulisan ini menyoroti pentingnya peran guru dalam mengarahkan siswa ke arah pertumbuhan yang positif dan membangun pola pikir yang adaptif.
Langkah kecil yang akan saya lakukan setelah ini adalah mencari cara untuk memfasilitasi pembelajaran yang merangsang pertumbuhan siswa dan membangun pola pikir yang adaptif. Saya akan mencoba menggunakan pendekatan yang mengutamakan pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana siswa aktif terlibat dalam pemecahan masalah, pemikiran kritis, dan kolaborasi. Saya juga akan mencari peluang untuk mengembangkan kepercayaan diri siswa melalui tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka.
Dari paparan yang disampaikan, sebelumnya saya pikir Kurikulum Merdeka Belajar hanya berfokus pada kebebasan siswa dalam belajar tanpa banyak peran dari guru. Namun, tulisan ini memberikan pemahaman yang lebih jelas bahwa dalam Kurikulum Merdeka Belajar, guru tetap memiliki peran penting sebagai fasilitator dan pendukung pembelajaran siswa. Ini menunjukkan bahwa keterlibatan guru dalam merancang pengalaman belajar yang menarik dan menginspirasi sangat diperlukan.
Langkah kecil yang akan saya lakukan setelah ini adalah mempelajari lebih dalam tentang prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka Belajar dan mengidentifikasi cara-cara praktis untuk menerapkannya dalam pembelajaran sehari-hari. Saya akan mencari sumber daya dan bahan referensi tambahan untuk membantu saya mengembangkan keterampilan sebagai seorang guru yang mendukung Kurikulum Merdeka Belajar.
Dari paparan yang disampaikan, sebelumnya saya pikir Kurikulum Merdeka Belajar hanya bertujuan untuk memberikan kebebasan siswa dalam belajar tanpa terlalu banyak intervensi dari guru. Namun, tulisan ini menggarisbawahi pentingnya peran guru dalam memahami kebutuhan dan tahap perkembangan siswa serta merancang pembelajaran yang diferensiasi.
Langkah kecil yang akan saya lakukan setelah ini adalah menggali lebih dalam tentang pendekatan pembelajaran berdiferensiasi dan strategi yang sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka Belajar. Saya akan berusaha untuk mengenal lebih baik setiap siswa, menggunakan asesmen diagnostik, dan merancang pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan individu mereka.