Penetapan pembelajaran tematik dalam aktivitas belajar di sekolah tidak terlepas dari perkembangan akan konsep pendekatan terpadu itu sendiri. Hal tersebut disebabkan karena pembelajaran tematik sendiri merupakan hasil dari penerapan dari pendekatan terpadu
Awal terjadinya pendekatan terpadu dalam kegiatan belajar di sekolah, memulainya dari konsep interdisipliner yang ada dalam kurikulum terpadu. Sehingga pandangan pembelajaran lebih melihat pokok bahasan mata pelajara yang terpadu (integrated) secara keseluruhan.
Keterpaduan ini dapat tercapai melalui pemusatan pelajaran pada satu masalah tertentu dengan alternatif pemecahan melalui berbagai disiplin ilmu atau mata pelajaran. Sehingga bisa meniadakan batas-batas antara mata pelajaran.
Pembelajaran tematik memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara kelompok maupun individu dengan lebih memberdayakan masyarakat sebagai sumber belajar, memungkinkan kegiatan belajar bersifat individu terpenuhi.
Lalu Apa sebenarnya pengertian, fungsi, tujuan, dan karakteristik pembelajaran tematik sesuai dengan kurikulum?
Pengertian
Pembelajaran tematik adalah kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan setiap beberapa materi pelajaran bidang studi dalam satu tema/topik pembahasan.
Tema dalam kurikulum 2013, dapat mengartikan sebagai gagasan utama atau pokok pikiran yang menjadikannya sebagai pengikat dari setiap mata pelajaran yang akan guru ajarkan.
Misalnya pada tema buku kurikulum 2013 “AIR”, dapat mengaitkannya dengan setiap mata pelajaran seperti fisika, biologi, kimia, dan matematika. Jika merancangnya dengan benar, judul tema tersebut juga dapat menerapkan pada mata pelajaran IPS, Bahasa Indonesia, atau Seni Budaya.
Pembelajaran tematik lebih mengutamakan unsur keluasan serta kedalaman penerapan kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada siswa untuk memunculkan perubahan keaktidan
dalam pendidikan.
Unsur tematik dalam saat Proses Belajar Mengajar (PBM) di sekolah menjadikan guru sebagai fasilitator yang tugasnya memfasilitasi siswa dalam melakukan kegiatan belajar di kelas, seperti menjawab pertanyaan secara kolaboratif demi memuaskan rasa ingin tahu siswa dalam menghayati proses pendidikan.
Pembelajaran dalam kurikulum 2013 khusus menekankan dalam dimensi pedagogik modern yaitu menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach).
Menurut Kemendikbud (2013): Proses pembelajaran tematik merupakan pendekatan scientific bertujuan dengan maksud untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah.
Jadi setiap informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru.
Hal ini karena proses pembelajaran harus menyentuh tiga ranah yaitu
- Sikap,
- Pengetahuan dan
- Keterampilan
Fungsi Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema.
Sehingga dapat menambah semangat belajar karena materi yang siswa pelajari merupakan materi yang nyata (kontekstual) dan bermakna bagi siswa (Kemendikbud, 2014:16).
Tujuan
Sedangkan tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah :
- Lebih memusatkan pembelajaran pada satu tema/topik.
- Setiap kompetensi atau pengetahuan yang akan siswa pelajari dapat guru kembangkan berdasarkan tema.
- Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
- Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengaitkan berbagai pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.
- Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain.
- Melalui materi pelajaran dalam tema yang jelas, makna dan manfaat belajar siswa lebih jelas.
- Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang di sajikan secara terpadu dapat di persiapkan sekaligus dan di berikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih atau pengayaan.
- Budi pekerti dan moral siswa dapat di tumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran dan mengembangkan berbagai kemampuan siswa dalam tema tertentu.
Ciri-ciri
Ciri khas atau karakteristik dari pembelajaran menggunakan tematik adalah:
- Relevannya tingkat perkembangan dan kebutuhan anak dengan kegiatan dan pengalaman yang di peroleh.
- Pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik mengutamakan pada minat serta kebutuhan siswa itu sendiri.
- Lebih berkesan dan bermaknanya proses transfer ilmu bagi siswa. Sebab mereka lebih aktif di kelas.
- Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa,
- Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering di temui siswa dalam lingkungannya, dan
- Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Karakteristik Pembelajaran Tematik
Sebagai model pembelajaran di sekolah dasar, tematik memiliki karakteristik antara lain :
- Berpusat pada siswa, pengalaman pembelajaran di terima langsung. Sehingga materi mata pelajaran lebih fleksibel dan sesuai kebutuhan serta minat siswa. Hal ini penyebabnya adalah karena prinsip kegiatan kearah bermain sambil belajar.
- Berpusat pada siswa Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student center), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, yaitu memberikan kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
- Direct Experiences (Pengalaman Langsung) merupakan salah satu karakteristik yang ada didalam penerapan pembelajaran tematik. Siswa lebih nyata dalam melakukan praktik, jika membandingkannya dengan aktivitas belajar dengan memahami materi pelajaran abstrak.
- Penetapan pembelajaran tematik dalam pembelajaran di sekolah tidak terlepas dari perkembangan akan konsep pendekatan terpadu itu sendiri. Hal tersebut penyebabnya adalah karena pembelajaran tematik sendiri merupakan hasil dari menerapkan pendekatan terpadu
- Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh, hal ini sangat perlu untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang siswa hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
- Bersifat fleksibel Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) di mana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada.
- Aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Keempat hal tersebut menjadi dasar prinsip pembelajaran karena mengutamakan pembelajaran PAKEM.
Pembelajaran PAKEM
Aktif, bahwa dalam pembelajaran peserta didik aktif secara fisik dan mental dalam hal mengemukakan penalaran (alasan), menemukan kaitan yang satu dengan yang lain, mengomunikasikan ide/gagasan, mengemukakan bentuk representasi yang tepat, dan menggunakan semua itu untuk memecahkan masalah.
Kreatif, memiliki arti bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, siswa dominan melaksanakan tindakan yang menuntut cara berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah, seperti:
- Memahami masalah
- Menemukan ide yang terkait, mempresentasikan dalam bentuk lain yang lebih mudah di terima, dan menemukan gagasan yang harus di isi untuk memecahkan masalah.
- Merencanakan pemecahan masalah, memikirkan macam-macam strategi yang mungkin dapat berguna untuk memecahkan masalah, memilih strategi atau gabungan strategi yang paling efektif dan efisien, dan merancang tahap-tahap eksekusi.
- Melaksanakan rencana pemecahan masalah, Menentukan titik awal kegiatan pemecahan masalah. Sehingga menggunakan penalaran untuk memperoleh solusi yang dapat dipertanggungjawabkan.
- Memeriksa ulang pelaksanaan pemecahan masalah. Memeriksa ketepatan jawaban dan langkah-langkahnya.
Efektif, artinya adalah keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan harapan awal. Artinya, tujuan dan harapan pembelajaran yang ingin diraih telah terpenuhi sesuai target awal rencana guru.
Menyenangkan, berarti sifat terpesona dengan keindahan, kenyamanan, dan manfaatnya.
Sehingga mereka terlibat dengan asyik dalam belajar sampai lupa waktu, penuh percaya diri, dan tantangan untuk melakukan hal serupa atau hal yang lebih berat lagi.
Disimpulkan bahwa pembelajaran tematik bukan semata-mata merancang aktivitas-aktivitas dari masing-masing mata pelajaran yang dikaitkan.
Namun, pembelajaran tematik bisa saja dikembangkan berdasarkan tema yang telah ditentukan dengan mengacu pada aspek-aspek yang ada didalam kurikulum yang bisa dipelajari secara bersama melalui pengembangan tema tersebut.