Sebagai guru yang menjadi garis depan meningkatkan pendidikan, harus mengetahui dan mampu menerapkan berbagai macam model pembelajaran salah satunya adalah Problem Based Learning.
Guru menghadapi banyak kendala dalam mengajar di kelas, yang menghambat proses pembelajaran. Saat kegiatan yang yang terjadi saat mengajar malah membuat siswa tidak termotivasi untuk belajar.
Mereka mudah bosan dan menyerah ketika menghadapi masalah. Banyak siswa yang tidak memperhatikan guru saat mengajar, sibuk mengobrol dengan teman sekelas,dan mengantuk di dalam kelas, dan segera merasa bosan dengan pelajaran.
Semoga sobat dengan memahami apa itu Problem Based Learning, dapat menjadi jawaban dalam memecahkan masalah yang terjadi tersebut.
Oleh karena itu guru perlu membuat suasana kelas kurang kondusif. Menyikapi permasalahan tersebut, dengan mentransformasikan metode pembelajaran yang biasa menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menarik, memberikan makna kepada siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dari segi kognisi, emosi dan psikomotorik.
Ayo ketahui apa sih sebenarnya model pembelajaran ini.
Pengertian Problem-Based Learning
Pembelajaran Berbasis Masalah atau bahasa inggrisnya Problem Based Learning adalah strategi pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai latar belakang untuk memungkinkan siswa belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah.
Selain itu, siswa juga mampu memperoleh pengetahuan dan konsep dasar dalam mata pelajaran, termasuk mengumpulkan informasi terkait masalah dan mengintegrasikan. Terakhir juga mampu menunjukkan temuan mereka kepada orang lain.
Kemampuan untuk memecahkan masalah dianggap sebagai dasar pembelajaran ilmiah. Adapun pendapat Gok dan Silay dalam buku Dance, 2017: halaman11, menyaakan Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi yang ada untuk memutuskan apa yang harus mereka lakukan dalam situasi tertentu.
Sehingga meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mengacu pada upaya yang disyaratkan oleh siswa untuk menentukan solusi masalah yang dihadapi oleh masalah. Adapun rancangan model pembelajaran PBL bertujuan untuk membantu guru mengembangkan keterampilan dan keterampilan reflektif untuk melengkapi pembelajaran siswa sambil mempelajari materi.
Maka dari itu model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong siswa untuk berperan aktif saat belajar dengan memikirkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, menemukan prosedur yang mereka perlukan untuk menemukan informasi yang relevan, merefleksikan situasi, dan memecahkan masalah.
Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) adalah model pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah dan berpikir. Di era globalisasi dan reformasi saat ini, siswa menghadapi masalah nyata dan membantu siswa meningkatkan apa yang mereka butuhkan baik dari segi pengetahuan ataupun keterampilan.
Dapatkan pengetahuan baru secara kritis tentang penyelesaian masalah yang dikonfrontasi. Sehingga pembelajaran berbasis masalah adalah pengembangan meningkatkan keterampilan soft-skill siswa dalam menghadapi perubahan abad 21.
Oleh karena itu berdasarkan sudut pandang tersebut, dapat gurusekali.com simpulkan bahwa pembelajaran berbasis masalah sebagai model pembelajaran yang berfokus pada masalah praktis untuk menumbuhkan keterampilan pemecahan masalah siswa, berpikir kritis dan kreatif, dan membangun pengetahuan baru melalui pembelajaran terbuka.
Karakteristik Problem Based Learning
Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah mengajarkan siswa berpartisipasi dalam mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dan konsep dari berbagai topik.
Pembelajaran berbasis masalah memiliki karakteristik yang berbeda dengan model pembelajaran lainnya. Jadi Problem Based Learning dapat memberikan siswa pengalaman belajar yang lebih menarik dan menyenangkan. Adapun ciri-ciri dari beberapa sumber pembelajaran berbasis masalah antara lain:
- Pembelajaran dimulai dari masalah
- Masalah yang diberikan berkaitan dengan dunia nyata siswa atau integrasi konsep dan masalah dunia nyata
- Hubungan antara masalah dan berbagai mata pelajaran
- Kemajuan Survei itu nyata
- Membuat dan memajang karya
- Kolaborasi antara murid dan sebaliknya siswa dengan pendidik
- Menggunakan kelompok kecil.
Sintaks Problem Based Learning
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah meliputi lima langkah utama, guru memulai proses belajar mengajar dengan memperkenalkan situasi masalah kepada siswa, dan mengakhirinya dengan presentasi dan analisis pekerjaan siswa.
Langkah awal kegiatan Problem Based Learning dengan memberikan masalah praktis yang terindentifikasi atau sepakati oleh guru kepada siswa. Sebab itu, proses pemecahan masalah sangat penting untuk pembentukan keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis siswa dan pembentukan pengetahuan baru.
Tahapan atau sintaksis pembelajaran berbasis masalah menurut Magued Iskander (dalam Fathurrohman, 2015 pada halaman 116) ditunjukkan pada Tabel dibawah ini:
Fase | Tahapan | Aktivitas Guru |
1 | Mengorientasikan siswa kepada masalah | Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan sarana atau logistik yang dibutuhkan. Guru memberikan semangat kepada siswa agar terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah nyata yang mereka pilih dan tentukan sendiri. |
2 | Memobilisasi siswa untuk terus belajar | Guru membantu siswa menentukan dan mengatur tugas pembelajaran yang terkait dengan masalah yang telah berorientasi pada tahap sebelumnya. |
3 | Menuntun siswa baik secara individu atau kelompok dalam menginvestigasi masalah | Guru mendorong siswa agar mengumpulkan informasi yang sesuai dan melakukan eksperimen untuk mendapatkan kejelasan yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah. |
4 | Mengembangkan dan menampilkan karya siswa | Guru membantu siswa berbagi tugas dan merencanakan atau menyiapkan karya mereka sesuai yang dihasilkan dari pemecahan masalah dalam bentuk laporan, video atau model. |
5 | Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah | Guru membantu siswa berpikir atau mengevaluasi proses pemecahan masalah. |
Tahapan pembelajaran berbasis masalah yang sistematis dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah sekaligus mampu mengikuti prinsip-prinsip dasar tertentu. Kemampuan menguasai ilmu.
Kelebihan dan Kelemahan Problem Based Learning
Menurut Kurnijih & Sani (2015: 49) Keuntungan dari model pembelajaran berbasis masalah, yaitu:
- Mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan kreatif siswa.
- Meningkatkan kemampuan untuk memecahkan masalah siswa sendiri,
- Meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran,
- Mentransfer pengetahuan kepada siswa dengan situasi baru,
- Mendorong siswa untuk memiliki inisiatif untuk belajar secara independen,
- Mendorong kreativitas siswa dalam pengungkapan masalah yang telah siswa lakukan,
- Pembelajaran yang signifikan terjadi,
- Siswa dapat mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki secara bertahap dan menerapkannya dalam konteks yang relevan,
- Memperluas keterampilan siswa berpikir kritis, sehingga dapat menumbuhkan inisiatif saat belajar. Selain itu memberikan motivasi internal siswa. Sehingga dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam pekerjaan kelompok,
- Minat siswa berkembang dalam pembelajaran berkelanjutan, meskipun pembelajaran dalam pendidikan formal telah berakhir.
Kelemahan
Adapun kelemahan dari pembelajaran berbasis masalah antara lain:
- Siswa yang tidak tertarik atau tidak yakin bahwa masalah yang mereka pelajari dan selesaikan, atau enggan untuk mencoba,
- Waktu pelaksanaan relatif lama
- Jika mereka tidak mengerti mengapa mereka mencoba memecahkan masalah yang mereka pelajari, mereka tidak akan mempelajari apa yang ingin mereka pelajari (prestasi rendah dalam konten pembelajaran)
Untuk mengatasi kelemahan pembelajaran berbasis masalah, guru harus melakukan persiapan yang matang dan menjelaskan secara detail sebelum pelaksanaan. Sehingga siswa dapat lebih memahami masalah yang akan mereka hadapi, merangsang semangat siswa, dan membuat mereka percaya diri.
- Baca Juga: Tipe Model Pembelajaran Kooperatif
Manfaat Pembelajaran
Smith (di Taufqur, 2009) mengungkapkan manfaat pembelajaran pembelajaran berbasis masalah, yaitu:
- Daya ingat siswa meningkat dalam memahami materi pelajaran
- Meningkatkan fokus pada pengetahuan yang relevan
- Mendorong siswa untuk berpikir
- Membangun kerja tim, kepemimpinan dan keterampilan dari soft-skill bersosial
- Keterampilan belajar konstruksi
- Memotivasi siswa untuk terus belajar
Jadi pembelajaran berbasis masalah memiliki banyak manfaat, permasalahan tersebut dapat mempengaruhi kualitas kinerja siswa dan kemampuan siswa untuk meningkatkan kinerja. Oleh karena itu, pada akhirnya pembelajaran berbasis masalah dapat bermanfaat untuk mengembangkan kreativitas siswa.
Apa saja Komponen Siswa Memiliki Kemampuan Memecahkan Masalah?
Glass dan Holyak (dalam Jacob 2010: 6) mengemukakan empat komponen dasar untuk memecahkan masalah:
- Tujuan atau deskripsi, yaitu solusi dari masalah.
- Penjelasan yang relevan dari solusi sebagai sumber daya yang dapat berguna dari setiap kombinasi tantangan.
- Serangkaian operasi atau tindakan yang siswa ambil untuk membantu mencapai solusi.
- Serangkaian rintangan yang tidak boleh siswa lakukan saat memecahkan masalah.
Oleh karena itu, jelaslah bahwa dalam penyelesaian, masalah tersebut memuat informasi tentang isi yang jelas dari pemecahan masalah, tujuan yang ingin mereka capai, dan tindakan yang dapat siswa lakukan untuk mencapai tujuan, sehingga dapat memecahkan masalah yang tersebut.