Untuk menjadi perancang pembelajaran yang handal, guru wajib mengetahui ciri khas yang menjadi karakteristik setiap model pembelajaran. Sehingga bisa membuat pilihan model pembelajaran yang tepat untuk menerapkannya jika ingin mengajar.
Model pembelajaran dapat berguna oleh pendidik sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Maka kegiatan pembelajaran harus memiliki susunan kegiatan yang bisa mencapai tujuan pembelajaran yang telah guru tetapkan sebelumnya.
Selain itu, menurut Bruce Joyce dan Well (1980) Merancang model pembelajaran bertujuan untuk membantu menumbuhkan kesadaran dan kreativitas siswa, mendorong berkembangkannya disiplin dan aktif untuk bertanggung jawab dalam kelompok. Beberapa model bisa memberikan ransangan terhadap penalaran induktif untuk membangun penguasaan teori materi pelajaran.
Melalui model pembelajaran, siswa bisa meraih sebagian besar tujuan pembelajaran. Sehingga model pembelajaran tercipta untuk membantu siswa mendapatkan informasi, cara berpikir, ide, keterampilan, cara mengekspresikan diri, cara belajar, nilai, dan memberdayakan siswa untuk belajar lebih mudah dan efektif.
Karena tujuan tersebut, banyak para ahli mengembangkan berbagai jenis model pembelajaran yang berbeda. Model-model yang ada telah disempurnakan melalui eksperimen di kelas, melalui pembelajaran teori dan praktik lapangan menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih nyaman dan efisien.
Oleh karena itu penggunaan model pembelajaran sangat mutlak penerapannya dalam dunia pendidikan. Jadi melalui artikel ini semoga dapat membantu sobat guru memilih dan menerapkan model yang sesuai dengan karakteristik dan kurikulum sekolah masing-masing.
Berikut adalah 6 Ciri Khas yang menjadi Karakteristik Model Pembelajaran:
Sintaks Model Pembelajaran
Sintaks adalah rangkaian langkah-langkah kegiatan belajar mengajar yang mencerminkan pelaksanaan dari sebuah model pembelajaran. Setiap model pembelajaran memiliki sintaks tersendiri yang menjadi ciri khas karakteristik tertentu.
Artinya masing-masing model pembelajaran memiliki sintaks yang berbeda-beda. Oleh karena itu, untuk mengetahui ciri khas model pembelajaran dapat melihat dari sintaks langkah-langkah proses pembelajaran.
Perlu sobat ketahui, bahwa sintaks model pembelajaran bersifat sistematis. Maka sintaks yang telah menjadi karakteristik model pembelajaran tidak bisa mengubah-ubahnya atau membolak-balikkan. Karena sintaks menunjukkan urutan langkah-langkah pembelajaran dari setiap tahapannya.
Karakteristik Prinsip Reaksi Model Pembelajaran
Karakteristik model pembelajaran yang kedua adalah prinsip reaksi. Adapun ciri khasnya terdapat pola aktivitas ketika guru merespon sebagai hasil dari tindakan dan perilaku belajar siswa. Setiap model pembelajaran memberikan aturan bagaimana merespon perilaku siswa.
Dengan kata lain, setiap model pembelajaran menekankan pada kegiatan tertentu yang memerlukan guru untuk memberikan respon yang tepat. Untuk itu guru harus memberikan dorongan dan bimbingan terhadap perilaku siswa, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.
Misalnya, dalam Model Pencapaian Konsep, memberikan dukungan berlebih pada sifat hipotetis ketika diskusi yang sedang berlangsung, membantu siswa mempertimbangkan satu hipotesis dari yang lain, memfokuskan perhatian siswa pada contoh-contoh konkret, dan membantu siswa mendiskusikan dan mengevaluasi strategi berpikir yang mereka gunakan.
Fokus Model Pembelajaran
Ciri khas pada karakteristik fokus membahas tentang:
- Apakah kegiatan dikelas mendorong belajar melalui manipulasi pikiran atau jenis pemikiran lainnya,
- Apakah pembelajaran terjadi dengan rangsangan atau penghargaan eksternal,
- Apakah pembelajaran lebih menitik beratkan faktor sosial dan emosional melalui interaksi, atau
- Pembelajaran meningkatkan pencapaian diri dan pertumbuhan pribadi?
Dengan demikian, pengembangan model pembelajaran sering berkaitan dengan fokus pembelajaran dengan cara tertentu, tujuan akhir, atau niat dalam pikiran. Misalnya, dalam model pembelajaran kooperatif, lebih menekankan fokus pada pentingnya komunikasi sosial dan dukungan teman sebaya dalam mempelajari hal-hal baru. Maka, model pembelajaran satu dengan yang lain sangat berbeda dalam membahas fokus tujuan utama atau hasil yang menjadi harapan.
Aplikasi atau Efek dari Model Pembelajaran
Karakteristik model pembelajaran yang keempat adalah Aplikasi atau Efek dari Model Pembelajaran. Mencakup hasil belajar setelah menggunakan model pembelajaran untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Aplikasi adalah utilitas untuk model karena dapat menerapkannya ke berbagai situasi mengajar.
Setiap model berusaha membuat beberapa perubahan pada siswa dan mempengaruhi pemikiran, perasaan, interaksi sosial atau gerakan fisik mereka sehingga perubahan ini dapat ditransfer ke situasi dan pengalaman lain.
Oleh karena itu, model pembelajaran memiliki tujuan tertentu, sehingga memberikan dampak untuk mewujudkan tujuan dari model pembelajaran itu sendiri. Dalam hal ini dampak terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Dampak/Efek Instruksional: Dampak atau pengaruh tercapainya tujuan utama model pembelajaran.
- Dampak / Efek Ikutan (Nurturan Effect): Dampak ini terjadi sebagai hasil pencapaian yang tidak guru rencanakan. Namun dampak/efek tindak lanjutnya merupakan hasil dari kegiatan pembelajaran yang terlaksana.
Jadisetiap model pembelajaran memiliki tujuan utama yang terencana dan tidak terencana. Tujuan utama perencanaan adalah untuk menghasilkan efek instruksional, sedangkan perolehan tujuan yang tidak guru rencanakan terjadi karena akibat efek ikutan. (Baca Juga: Langkah-langkah Mendaftar PPG Dalam Jabatan.
Sistem Sosial Sekolah
Sistem sosial merupakan aturan/norma yang mengatur interaksi antara siswa dan guru, dan antara siswa dan siswa. Bentuk interaksi dalam kegiatan pembelajaran perlu guru kendalikan, karena setiap kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari interaksi antar individu di dalam kelas.
Dapat sobat ketahui bahwa karakteristik model pembelajaran pada sistem sosial merupakan sebuah model dapat membaginya menjadi tiga kategori, yaitu:
- Interaksi berpusat pada Guru: Guru lebih dominan berinteraksi aktif sebagai pusat pembelajaran
- Interaksi berpusat pada siswa: Siswa lebih terlibat aktif dan berinteraksi dalam kegiatan pembelajaran dan guru hanya berperan sebagai fasilitator
- Keseimbangan interaksi guru dan siswa: Munculnya keseimbangan antara interaksi guru dan siswa, sehingga tidak saling mendominasi
Daya Pendukung
Daya pendukung adalah semua sumber daya yang diperlukan untuk mendukung terselenggaranya kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model yang dipilih. Dalam hal ini, daya pendukung tidak hanya mencakup material fisik yang dibutuhkan, tetapi juga material non fisik.
Daya dukung materi fisik bisa seperti: media pembelajaran, LKS, buku, jurnal, dan lain-lain. Melalui sistem pendukung ini, kegiatan pembelajaran akan terlaksana dengan benar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Sedangkan daya pendukung non fisik adalah kemampuan guru untuk mendukung kegiatan pembelajaran, seperti kemampuan melakukan penyelidikan (eksperimen), menggunakan metode ilmiah, atau menggunakan alat bantu.
Akhir Kata
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan pola kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir. Setiap model pembelajaran memiliki tujuan tertentu, sehingga penerapan setiap model pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran masing-masing.
Model pembelajaran memiliki enam karakteristik yang tidak bisa sobat lewatkan, yaitu: sintaks, fokus pembelajaran, sistem sosial sekolah , prinsip reaksi, daya pendukung dan aplikasi atau efek.
Setiap model pembelajaran memiliki ciri khasnya tersendiri. Ada yang punya beberapa persamaan dan perbedaan masing-masing