11+ Kunci Sukses Blended Learning Saat Mengajar

7 Min Read

Terdapat 11 kunci penting yang harus sobat perhatikan saat mengajar menggunakan Blended Learning. Sehingga bisa memberikan dampak pada hasil belajar siswa menjadi lebih maksimal.

Model Pembelajaran Blended Learning adalah salah satu alternatif model pembelajaran yang menjadi pilihan menarik untuk digunakan. Karena keunggulannya menyebabkan proses belajar mengajar tanpa terbatas oleh jarak dan waktu.

Artinya siswa bisa belajar dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Sedangkan guru bisa mengkombinasikan berbagai hal dengan teknologi. Seperti menggunakan video, animasi, ebook, video streaming, audio, gambar, dan masih banyak lagi.

Kunci Sukses Blended Learning Menurut Jared A. Carman, (2005)

Namun Menurut Jared A. Carman, (2005), sobat perlu memperhatikan 5 Kunci Sukses Menggunakan Blended Learning Saat Mengajar, yaitu:

Live Event

Pembelajaran langsung atau tatap muka (teacher-led instruction) yang tersinkronisasi pada waktu dan tempat yang sama (kelas) atau pada waktu yang sama tetapi di lokasi yang berbeda (misalnya kelas virtual).

Beberapa guru beranggapan, bahwa belajar tatap muka lebih dominan saat menerapkan blended learning.

Namun, ada baiknya mendesain terlebih dahulu pola belajar tatap muka menjadi sedemikian rupa, sehingga dapat mencapai tujuan sesuai kebutuhan siswa.

Dengan menggunakan live event, guru bisa mengkombinasikan teori behaviorisme, kognitivism dan konstructivism. Jadi terjadi pembelajaran yang lebih bermakna.

Self-Paced Learning

Memungkinkan guru untuk menggabung blended learning dengan pembelajaran mandiri, sehingga memungkinkan siswa untuk belajar dengan menggunakan berbagai konten (materi pembelajaran)

Jadi guru harus sudah merancang terlebih dahulu kegiatan untuk pembelajaran mandiri, seperti media berbasis teks atau berbasis multimedia (video, animasi, dll.)

Maka siswa dapat belajar kapanpun dimanapun, bisa belajar dengan berbagai media offline, seperti buku, gambar, audio atau kombinasinya.

Dalam situasi saat ini, bahan ajar tersebut dapat online (melalui web atau melalui perangkat seluler, dalam bentuk: streaming audio, streaming video, eBook, dll) atau offline (dalam CD, atau media cetak).

Collaboration Blended Learning

Untuk mensukseskan blended learning, sangat perlu mengkolaborasikan berbagai hal yang dapat meningkatkan pembelajaran yang terjadi.

Oleh karena itu, guru harus mampu menggunakan berbagai bentuk kolaborasi untuk memadukan pembelajaran, bisa dengan kolaborasi peer-to-peer, atau antara peserta pembelajaran dan guru, melalui chat room, whatsapp, forum, email, website/blog, ponsel dan lain-lain.

Tentunya tujuan dari kolaborasi adalah untuk membangun pengetahuan dan keterampilan melalui proses dan interaksi sosial dengan orang lain.

Selain itu bisa juga meningkatkan soft-skill siswa melalui perpaduan dengan model pembelajaran problem solving dan project based learning.

Assessment Blended Learning

Dalam model pembelajaran ini, guru harus dapat menggabungkan beberapa jenis penilaian, termasuk tes dan non-tes, atau penilaian yang lebih realistis dalam bentuk proyek, produk, dll.

Maka perlu mempertimbangkan campuran dari penilaian online dan penilaian offline. Hal ini memberikan kemudahan dan keleluasaan bagi peserta untuk belajar mengikuti atau menilai.

Performance Support Materials

Jika kita ingin menggabungkan pembelajaran tatap muka dan virtual, pastikan sumber daya yang mendukungnya sudah siap, dengan atau tanpa.

Materi pembelajaran disiapkan dalam bentuk digital, baik peserta pembelajaran dapat mengakses materi pembelajaran secara offline (dalam bentuk CD, MP3, DVD, dll) maupun secara online.

Jika pembelajaran online dapat menggunakan e-learning berbasis web. Namun juga harus memastikantikan juga bahwa aplikasi sistem terpasang dengan benar, mudah untuk siswa akses.

Kunci Sukses Blended Learning Menurut Profesor McGinnis (2005)

Namun, pihak lain yaitu Profesor McGinnis (2005) dalam artikelnya yang berjudul ‘Building A Successful Blended Learning Strategy’. Beliau menyarankan 6 hal yang perlu guru perhatikan manakala menyelenggarakan model pembelajaran tersebut.

Ke-enam hal tersebut adalah sebagai berikut:

Konsistensi Bahan Ajar Blended Learning

Guru perlu mengikuti secara konsisten mengenai setiap peraturan dan kebijakan pemerintah terkait penerapan pembelajaran jarak jauh dengan blended learning.

Selain itu, guru juga harus konsisten dalam penggunaan bahan ajar yang sesuai untuk menunjang kegiatan belajar siswa menjadi lebih baik.

Keseriusan

Guru perlu menanggapi secara serius saat menerapkan alternatif model pembelajaran jarak jauh ini, terutama dalam mendesain pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Dengan desain tersebut, harus bisa memberikan dorongan kepada siswa untuk cepat beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh. Sehingga membuat mereka menjadi belajar secara mandiri.

Guru Update Media Blended Learning

Pada era kecanggihan teknologi dan informasi menyebabkan media pembelajaran menjadi lebih bervariasi. Sehingga menuntut guru untuk mengupdate diri dengan memanfaatkan media yang ada dengan sebaik-baiknya, agar dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan benar.

Peran guru dalam mengembangkan media blended learning sangat perlu guru perhatikan untuk mempengaruhi proses pembelajaran.

Guru yang tidak dapat menjelaskan dengan baik dan kurang menguasai materi yang ajar, bisa mengakibatkan kurangnya dorongan siswa untuk menguasai materi.

Dalam konteks ini, guru berperan penting dalam mengembangkan media pembelajaran, karena guru adalah pendidik sekaligus fasilitator siswa. Peran guru dalam pengembangan media bervariasi menyesuaikan situasi dan kondisi yang akan guru hadapi.

75% Online, 25% Tatap Muka

Belum ada alokasi waktu yang baku yang tepat untuk menentukan alokasi waktu ideal menerapkan blended learning.

Namun, sobat dapat memulai dengan rumus asli 75:25, karena menghabiskan 75% waktu belajar secara online dan 25% dihabiskan secara langsung (tutorial).

25% Untuk Kelas Remedial

Guru bisa mengalokasikan 25% waktu untuk kelas bimbingan belajar, bagi siswa yang tertinggal, nilai rendah (remedial). Tetapi jika ini tidak memungkinkan, misalnya, sebagian besar siswa menginginkan pengajaran tatap muka.

Maka 25% dari waktu yang tersedia dapat bermanfaat untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami isi buku teks.

Kepemimpinan Guru

Kepemimpinan seorang guru tidak hanya mengenai peran guru dalam berinteraksi dengan siswa dalam kelas. Namun juga mencakup peran guru dalam berinteraksi dengan orang tua siswa

Apalagi selama proses blended learning terdapat pembelajaran jarak jauh yang harus terkontrol dengan adanya bantuan dari peran orang tua. Dengan kepemimpinan, guru dapat meningkatkan keberhasilan pembelajaran dengan baik.

Akhir Kata

Pembelajaran jarak jauh bukanlah tugas yang sulit karena perkembangan teknologi informasi berkembang pesat.

Kemudahan dalam mengakses internet menjadikan teknologi sebagai pilihan yang tepat untuk kegiatan pembelajaran, karena siswa dapat mengakses internet kapan saja, di mana saja.

Oleh sebab itu, model pembelajaran Blended Learning bisa sebagai alternatif pendidikan jarak jauh yang bisa menghubungkan antara guru dan siswa. Sehingga memberikan pembelajaran menjadi lebih maksimal, guru harus memperhatikan 11  kunci sukses menggunakan Blended Learning saat mengajar.

Share This Article
By
Follow:
Nuel Bs hanya seorang guru SD di medan. Seekor domba berbulu serigala, suka menghabiskan waktu di depan laptop, menikmati kopi pahit, sambil membaca novel wuxia, dan berbagi ilmu dengan kamu para serigala sejati.
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *