Pengertian Pasar Oligopoli : Jenis, Ciri-ciri, dan Kurva – Hai sobat semuaa, kamu pasti seringkan pergi ke pasar?. Biasanya kamu pasti kesana untuk membeli suatu barang atau produk. Sebelumnya gurusekali.com sudah menjelaskan beberapa jenis pasar, seperti: pasar persaingan sempurna, monopoli, monopolistik.
Namun kali ini, postingan mengenai pasar oligopoli loh. Seperti apasih sebenarnya struktur pasar ini. Yukk simak selebihnya.
Pengertian Pasar Oligopoli
Defenisi pasar oligopoli adalah salah satu jenis pasar yang terdapat beberapa produsen dan masing-masing memiliki kekuasaan atas pasar yang cukup besar (large amount of market power). Terdapat penghalang untuk memasuki pasar ini, namun tidak sesulit untuk memasuki pasar monopoli.
Pasar ini biasanya menghasilkan barang produk identik (seperti produsen minyak) atau produk yang memiliki kesamaan (produsen mobil). Karena produsen pada pasar/industry ini sangat sedikit, setiap produsen memiliki pangsa pasar yang cukup besar, sehingga setiap produsen dapat mempengaruhi pasar.
Karena tindakan dari setiap produsen dapat mempengaruhi pasar, maka hubungan antara produsen adalah independen namun saling mempengaruhi (mutually interdependent). Apapun yang dilakukan seorang produsen akan mempengaruhi produsen yang lain. Inilah sebabnya pasar oligopoli adalah jenis pasar yang paling rumit jika kamu bandingkan dengan jenis pasar yang lain.
Jenis-jenis Pasar Oligopoli:
Dari uraian tersebut dapat kita simpulkan jenis-jenisnya sebagai berikut.
- Oligopoli murni: menjual barang yang homogen, contoh pasar semen, minyak.
- Oligopoli diferensial: menjual barang yang berbeda corak, contoh, pasar mobil, pasar sepeda motor.
Ciri-ciri Pasar Oligopoli:
- Terdapat beberapa penjual
- Barang yang dijual homogen atau dapat beda corak
- Sulit dimasuki oleh perusahaan baru
- Membutuhkan peran iklan
- Terdapat satu market leader (pemimpin pasar)
- Harga jual tidak mudah berubah
Gambar Kurva
Bentuk kurva permintaan yang pasar oligopolis hadapi berbentuk kurva permintaan terpatah. Kondisi kurva permintaan yang demikian penyebabnya karena “perang harga” antara perusahaan oligopolis.
Kurva tersebut menunjukkan ketegaran harga jika satu perusahaan menurunkan harga maka perusahaan lain di pasar juga ikut menurunkan harga, tapi jika perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan lain tidak ikut menaikkan harga.
Keterangan:
- Terdapat dua perusahaan oligopoli. Perusahaan A kurva permintaan DA – DA dan perusahaan B kurva permintaan DB – DB. Untuk 300 unit produk harga jual perusahaan A dan Perusahaan B sama yaitu Rp 45,- per unit
- Untuk 100 unit produk harga jual perusahaan A dengan harga Rp 60,- per unit sedangkan harga jual perusahaan B dengan harga Rp 50,- per unit, perusahaan A harganya lebih mahal daripada perusahaan B. Perusahaan A harus mengikuti harga jual perusahaan B artinya harga diturunkan menjadi Rp 50,- agar tidak kehilangan pembeli, dan perusahaan B tidak perlu menurunkan harga.
- Untuk 500 unit produk harga jual perusahaan A dengan harga Rp 30,- per unit sedangkan harga jual perusahaan B dengan harga Rp 40,- per unit, berarti perusahaan B harganya lebih mahal daripada perusahaan A. Perusahaan B harus mengikuti harga jual perusahaan A artinya harga diturunkan menjadi Rp 30,- agar tidak kehilangan pembeli dan perusahaan A tidak perlu menurunkan harga