Kegiatan jual beli barang di dalam negeri tidak menimbulkan masalah alat tukar karena menggunakan mata uang yang sama. Tetapi kegiatan ekspor dan impor memerlukan alat tukar atau mata uang yang antara negara pakai satu dengan yang lain tentu berbeda.
Uang asing atau alat pembayaran luar negeri yang sebutannya valuta asing. Padahal mata uang yang satu berbeda dengan mata uang yang lain dan cenderung berubah-ubah setiap saat.
Pengertian Kurs Mata Uang
Nilai tukar atau kurs mata uang asing adalah “harga atau nilai mata uang sesuatu negara dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain”. Mata uang asing pada hakekatnya sama halnya dengan komiditi lain yang mereka perdagangkan pada pasar internasional, sehingga terdapat permintaan dan penawaran atas mata uang asing tersebut.
Oleh karena itu, nilai tukar mata uang asing selalu mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu akibat perubahan permintaan dan penawaran atas mata uang tersebut. Selain itu nilai tukar mata uang sebuah negara sifatnya adalah relatif terhadap suatu negara lain (keterkaitan antar dua negara).
Penyebab Permintaan Kurs Mata Uang Asing
Adapun penyebab munculnya permintaan akan mata uang asing adalah sebagai berikut:
- Untuk keperluan perjalanan dan kunjungan ke sebuah negara.
- Untuk keperluan membeli barang-barang tertentu dari sebuah negara (impor)
- Keperluan investasi di sebuah negara, baik dalam bentuk investasi keuangan seperti pembelian saham dan obligasi dari sebuah perusahaan atau investasi riil seperti mendirikan sebuah usaha di suatu negara.
Kurva Kurs Mata Uang
1. Kurva permintaan nilai tukar mata uang
Sebagaimana komoditi lain, hukum permintaan dan penawaran juga berlaku pada nilai tukar mata uang. Semakin tinggi harga sebuah mata uang relatif terhadap mata uang suatu negara lain maka permintaan akan berkurang dan penawaran meningkat.
Hal tersebut dapat terlihat pada gambar berikut:

Sebaliknya semakin rendah nilai sebuah mata uang relatif terhadap mata uang suatu negara lain, semakin tinggi permintaan dan semakin berkurang penawarannya (ingat pergeseran sepanjang kurva permintaan dan penawaran).
2. Kurva pergeseran permintaan nilai tukar mata uang
Jika permintaan akan rupiah dari masyarakat Amerika meningkat (semakin banyak warga Amerika menukarkan dollar mereka dengan rupiah). Karena permintaan akan barang-barang yang Indonesia produksi meningkat, atau karena kunjungan wisatawan Amerika ke Indonesia tersebut meningkat, juga karena investasi perusahaan Amerika di Indonesia meningkat.

Maka kurva permintaan akan rupiah akan bergeser kekanan, sehingga nilai tukar rupiah terhadap dollar akan meningkat. Dalam kondisi ini, bahwa nilai rupiah mengalami apresiasi terhadap dollar.
Sebaliknya, jika semakin banyak warga Indonesia menukarkan rupiahnya dengan dollar Amerika (dengan kata lain permintaan terhadap rupiah secara relatif menurun terhadap dollar, sehingga kurva permintaan rupiah bergeser ke kiri), maka nilai tukar rupiah terhadap dollar akan melemah.
Dalam kondisi ini disebut rupiah mengalami depresiasi terhadap dollar. Apresiasi dan depresiasi nilai tukar mata uang tersebut hanya berlaku secara relatif antara dua negara (dua jenis mata uang).
- Baca Juga: Apa itu Permintaan?
3. Kurva pergeseran penawaran nilai tukar mata uang
Uraian tersebut menjelaskan bahwa perubahan nilai tukar akibat perubahan permintaan. Jadi, berubahan penawaran dapat mengakibatkan berubahnya nilai tukar mata uang.
Jika pemerintah ingin menaikkan nilai tukar mata uangnya. Maka jumlah uang yang beredar (jumlah penawaran) akan berkurang (kurva penawaran bergeser kekiri). Sebaliknya jika pemerintah ingin menurunkan nilai mata uangnya, maka jumlah uang beredar akan bertambah (kurva penawaran bergeser ke kanan).
Perhatikan ilustrasi ini:.

Mekanisme tersebut bernama sistem nilai tukar (kurs) bebas. Perubahan permintaan dan penawaran atas suatu mata uang akan menyebabkan perubahan nilai tukar mata uang tersebut relatif terhadap mata uang negara lain.
4. Kurva Barang Impor
Sebaliknya, perubahan nilai tukar mata uang suatu negara juga pada akhirnya akan mempengaruhi transaksi perdagangannya dengan negara lain. Menggunakan contoh perdagangan Indonesia dan Thailand, jika nilai tukar rupiah terhadap Baht adalah rendah, misalnya 1 Baht = 200 Rupiah.
Maka nilai barang-barang produksi Indonesia relatif murah bagi masyarakat Thailand. Hal ini akan mendorong peningkatan ekspor Indonesia ke Thailand (impor Thailand dari Indonesia).
Sebaliknya, jika nilai tukar rupiah terhadap Baht menguat, misalnya 1 Baht = 100 Rupiah, maka nilai barang-barang produksi Indonesia akan menjadi relatif lebih mahal bagi masyarakat Thailand (sekarang mereka harus membayar 2 Baht untuk produk Indonesia yang berharga 200 Rupiah).
Akibatnya, masyarakat Thailand cenderung akan mengurangi impor mereka dari Indonesia (ekspor Indonesia ke Thailand berkurang). Jadi secara teori, nilai tukar mata uang suatu negara yang rendah justru menguntungkan dari sisi neraca perdagangan negara tersebut.
Namun, adakalanya pemerintah suatu negara merasa perlu untuk menentukan nilai tukar mata uang negaranya terhadap mata uang suatu negara lain.
Tujuannya adalah untuk memperoleh keuntungan dari perdagangan dengan negara lain, atau mencegah efek buruk perdagangan Internasional ke atas perekonomian negara tersebut. Penentuan nilai tukar mata uang dengan cara demikian disebut dengan sistem nilai tukar (kurs) tetap.
Nilai tukar mata uang yang pemerintah tetapkan tersebut dapat lebih rendah atau lebih tinggi daripada nilai tukar yang mekanisme pasar tentukan. Jika nilai tukar pemerintah lebih tinggi dari nilai tukar pasar. Maka nilai mata uang tersebut disebut overvalued.
Sebaliknya jika nilai tukar pemerintah lebih rendah dari nilai tukar pasar. Maka nilai mata uang tersebut disebut undervalued. Sebagai contoh, jika nilai mata uang rupiah pemerintah buat relatif rendah terhadap mata uang Baht Thailand.
Maka harga barang-barang Indonesia di Thailand menjadi relatif murah sehingga masyarakat Thailand akan cenderung mengimpor barang-barang dari Indonesia.
- Baca Juga: Apa itu Penawaran?
2 Jenis Jual Beli Valuta Asing
Dalam jual beli valuta asing ada 2 yaitu:
- Kurs beli adalah kurs yang berguna bagi Bank/Pengusaha penukaran uang bila beli mata uang asing (valuta asing).
- Kurs jual adalah kurs yang berguna untuk Bank/Pengusaha penukaran uang bila mereka menjual valuta asing.
Valuta asing merupakan mata uang yang dapat digunakan atau mudah diterima oleh banyak negara dalam perdagangan Internasional. Mata uang asing yang diterima dalam perdagangan internasional adalah Dollar Amerika (USD).
Sumber:
- https://www.coursehero.com/file/p4do5oc/2-Tarif-Impor-Mengenakan-tarif-impor-yang-tinggi-terhadap-barang-barang/
- https://globalmakalah.blogspot.com/2019/03/makalah-dampak-perdagangan-internasional.html
- https://www.scribd.com/document/344155564/Bahan-Bacaan-3-2-Perdagangan-Internasional