Beberapa faktor pendorong timbulnya perdagangan internasional dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Adalah sebagai berikut, yaitu: adanya pasar bebas, adanya perbedaan kondisi geografis, peningkatan perkembangan teknologi dan informasi, adanya perbedaan teknologi dan menghemat biaya.
Ayo simak beberapa penjelasannya
Perdagangan Internasional terjadi : Karena Adanya Pasar Bebas
Kebebasan ekonomi atau liberalisme sudah mulai tertanam dalam perdagangan internasional. Siapa saja berhak meningkatkan dan memperluas pasarnya untuk menjual belikan produk lintas negara.
Perlunya pasar bebas adalah untuk meningkatkan kerja sama antar negara yang berpeluang menambah pendapatan negara. Kebebasan ekonomi menjadi pemicu individu maupun kelompok untuk berlomba-lomba menambah pasar dan meningkatkan produksi.
Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN memasuki era baru penerapan kawasan perdagangan bebas Asia Tenggara atau ASEAN Free Trade Area (AFTA).
Dengan munculnya pasar bebas menjadi faktor penting pendorong terjadinya perdagangan internasional antar negara.
Apa itu AFTA?
AFTA merupakan hasil kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan perdagangan bebas guna meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional Asia Tenggara.
Indonesia dan 9 negara anggota ASEAN telah menyatakan untuk menerapkan ASEAN Economic Community (AEC) 2015 atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 pada tanggal 31 Desember 2015. Bertujuan untuk mendukung AFTA (ASEAN Free Trade Area) atau Pasar Bebas Asia Tenggara sehingga memudahkan terjadinya perdagangan internasional.
- Baca Juga: Fungsi, Jenis, dan Bentuk Struktur Pasar
Apa tujuan MEA?
Tujuan MEA adalah untuk menjadikan ASEAN sebuah wilayah yang stabil, sejahtera, dan kompetitif dengan perkembangan ekonomi yang merata, kemiskinan yang berkurang, sosio ekonomi yang beragam.
Namun semuanya meningkat secara bersama-sama dalam sebuah komunitas sosio kultural dan politik yang aman (Sudomo, Asmara). MEA akan membuka kesempatan bagi suatu negara untuk menjual produk dan jasa ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara dengan mudah, sehingga kompetisi akan semakin ketat.
Bagi Indonesia sendiri, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi kesempatan yang baik untuk bersaing dalam perdagangan internasional. Tetapi bagi mereka yang belum ataupun tidak mampu bersaing maka akan jauh ketinggalan. Hal tersebut karena hambatan perdagangan akan cenderung berkurang, sehingga Gross Domestic Product (GDP) Indonesia bisa meningkat.
Tetapi selain dampak positif juga akan muncul tantangan baru bagi Indonesia, tantangan tersebut misalnya berupa permasalahan homogenitas komoditas yang diperjualbelikan, seperti komoditas pertanian, karet, produk kayu, tekstil, dan barang elektronik.
Dalam hal ini, Competition Risk akan muncul karena banyaknya barang impor yang mengalir ke Indonesia. Yang mana dapat mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk impor. Masyarakat Ekonomi ASEAN akan memberikan dampak positif dan negatif bagi Indonesia.
ASEAN juga memiliki visi untuk mewujudkan integrasi ekonomi antar kawasan dan ekonomi global. Melalui kerja sama dalam bentuk perdagangan bebas (Free Trade Area/FTA) dengan Negara Mitra Dialog (ASEAN-China, ASEAN-Jepang, ASEAN-Korea, ASEAN-India, ASEAN-Australia dan Selandia Baru, serta ASEAN-Hong Kong). Serta dapat kerja sama kemitraan dengan Negara-negara Mitra Strategis, yaitu Amerika Serikat, ASEAN-Kanada, ASEAN-Uni Eropa, dan ASEAN-Rusia.
Adanya Perbedaan Kondisi Geografis Menyebabkan Munculnya Perdagangan Internasional
Setiap negara memiliki keadaan geografis yang berbeda dengan negara lain yang menyebabkan perbedaan pada sumber daya yang ada. Sebagai contoh dahulunya rempah-rempah hanya ada pada wilayah tropis seperti Indonesia.
Oleh karena itu, Indonesia menjadi pemasok rempah-rempah terbesar di beberapa negara barat. Setiap negara tidak dapat memenuhi semua sumber daya, sehingga perlu melakukan pertukaran dengan negara lain.
- Baca Juga: 3 Teori Perdagangan Internasional
Adanya Perbedaan Teknologi
Tidak hanya perbedaan sumber daya alamnya saja, namun perbedaan sumber daya manusiannya juga dapat menyebabkan perbedaan kemampuan dalam hal teknologi. Perbedaan teknologi ini menyebabkan suatu negara yang hanya bisa menghasilkan barang mentah harus mengekspor ke negara lain untuk diolah dan diimpor kembali ke negaranya dengan harga lebih mahal. Begitu juga sebaliknya, jika suatu negara hanya maju dalam teknologi saja tanpa adanya pasokan sumber daya alam maka ia membutuhkan bantuan dari negara lain. Inilah peran suatu bentuk perdangan internasional yang saling menguntungkan.
Menghemat Biaya
Perdagangan internasional dinilai dapat menghasilkan pasar yang lebih luas dan pendapatan lebih banyak daripada jika hanya diproduksi dalam negeri saja. Sehingga produksi dalam skala besar tentunya dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan untuk produksi.
Sumber:
Soal: